Suaka Margasatwa di Kepulauan Raja Ampat, Spesies Endemik

Cenderawasih Hewan Endemik Raja Ampat

Raja Ampat tentu sudah tidak asing lagi bagi para wisatawan lokal maupun luar negri. Terkenal akan keindahan alam, menjadikannya salah satu destinasi wajib bagi mereka yang menggemari wisata bahari.

Kabupaten yang berdiri pada tahun 2003 ini terdiri atas 2.713 pulau kecil dan 4 pulau besar yang menjadi wilayah utama.

Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat mengatakan bahwa sekitar 80 persen wilayah Kabupaten Raja Ampat merupakan wilayah laut.

Karena wilayahnya berada di dua wilayah besar Asia-Pasifik, menjadikan perairan Raja Ampat tempat yang baik bagi berkembangnya ekosistem bawah laut. Disebut sebagai surganya para binatang laut, Raja Ampat dihuni oleh 553 jenis karang, 1.456 jenis ikan karang, 16 jenis mamalia laut, 699 jenis moluska, dan 5 jenis penyu.

Perkiraannya, 553 spesies karang yang terdapat di Raja Ampat merupakan 70% spesies karang yang ada di dunia.

Selain ekosistem bawah lautnya yang masih terjaga keasriannya, sebagian besar wilayah daratan Raja Ampat juga berstatus sebagai daerah konservasi. Terdapat lima kawasan konservasi darat, yaitu cagar alam Waigeo Timur, cagar alam Waigeo Barat, cagar alam Salawati Utara, cagar alam Batanta Barat, dan cagar alam Misool.

Terkait pengelolaan konservasi, Raja Ampat juga telah meraih berbagai award, salah satunya Blue Park Award dari Marine Conservation Institute pada tahun 2022 saat Konferensi Kelautan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Lisbon, Portugal.

Cendrawasih Sebagai Hewan Endemik di Raja Ampat

Raja Ampat juga memiliki ragam hewan endemik yang memiliki pesonanya tersendiri di mata dunia.

Lebih tepatnya Raja Ampat memiliki 258 jenis spesies burung, yang diantaranya 10 spesies endemik Papua, dan 6 spesies endemik wilayah Raja Ampat. Enam spesies endemik tersebut adalah:

  • Cendrawasih Merah (Red Bop)
  • Cendrawasih Botak (Wilson Bop)
  • Maleo Waigeo (Waigeo Brush Turkey)
  • Cekakak Pita Kofiau (Kofiau Paradise Kingfisher)
  • Kehicap Kofiau (Kofiau Monarch)
  • Raja Ampat Pitohui.

Dari enam spesies burung endemik tersebut, Cendrawasih yang diberi julukan bird of paradise ini yang memberikan daya tarik bagi para wisatawan untuk dapat menyaksikan keindahannya.

Salah satunya adalah Cendrawasih Botak yang memiliki ciri-ciri unik yakni ekor melingkar dan warnanya yang memikat.

Pejantan Cendrawasih Botak memiliki warna merah dan hitam pada bulunya. Aksen warna kuning menghiasi tengkuk dengan bagian paruh berwarna hijau terang. Tak hanya itu, yang paling ikonik dari burung ini adalah dua buah ekornya yang memiliki bentuk melingkar keluar.

Selain Cendrawasih Botak, juga terdapat Cendrawasih Merah yang tak kalah menarik.

Burung yang satu ini berukuran besar, dengan ciri-ciri jantan dan betina yang hampir sama. Sesuai dengan namanya, Cendrawasih Merah didominasi warna merah kecoklatan, dengan aksen warna kuning di bagian paruh, dada, dan belakang kepala. Pejantan memiliki dua bulu ekor yang memanjang berwarna hitam dan bulu-bulu hias berwarna merah yang digunakan untuk menarik perhatian betina. Sementara wajah pejantan berwarna hijau gelap, betina memiliki wajah berwarna hitam.

Cendrawasih Merah menari di Hutan Warkesi

Cendrawasih Merah menari di Hutan Warkesi

Cendrawasih Merah

Cendrawasih Merah

Selain keindahan satwanya, Kabupaten Raja Ampat dihuni oleh 70.000 penduduk dengan kearifan lokal yang khas seperti budaya kuliner hingga kerajinan tangan. Tak heran jika Raja Ampat menjadi destinasi yang membuat para wisatawan mancanegara rela untuk datang untuk merasakan pengalaman berlibur yang paripurna. Tentunya dalam hal ini pengelola dan pemerintah Kabupaten Raja Ampat selalu berupaya untuk dapat mengembangkan potensi wisata yang dimiliki oleh Raja Ampat. Menjadikannya tempat yang lebih nyaman dan dapat diakses dengan mudah oleh para wisatawan dan tentunya juga bagi masyarakatnya sendiri.

sumber foto: wonderfulimages.kemenparekraf.go.id

Baca juga: Patuhi Waktu Terbaik Untuk Liburan Ke Raja Ampat, Kenapa?

Banner - Raja Ampat Indonesia Juara 2

Nikmati Pengalaman Berpetualang dengan IndonesiaJuara Trip