Live on Board atau nginep di kapal merupakan salah satu daya tarik dari pesiar di Labuan Bajo. Kalau biasanya trip kita menginap di hotel, kali ini kita diajak untuk merasakan sensasi baru, menginap di kapal. FAQ: Bisa tidur emangnya? Mual gak? gak masuk angin? Well, kekhawatiran itu juga saya rasakan pada awalnya. Saya cukup lama searching sana sini untuk mencari kapal yang nyaman dan trip planner yang recommended. Dan akhirnya pilihan saya jatuh pada: INDONESIA JUARA TRIP. REVIEW NDONESIAJUARA KOMODO TRIP DARI BLOG ITINERARY LABUAN BAJO KOMODO TRIP 3D2N BERSAMA INDONESIAJUARA VLOG VIDEO OLEH SALAH SATU TAMU INDONESIAJUARA catharina novaqua / @catharinanovaqua
Klik link dibawah untuk menonton Vlog IGTV Labuan Bjo Trip IndonesiaJuara:
VLOG IGTV PERJALANAN KOMODO TRIP INDONESIAJUARA
Nah ini dia itinerary 3d/2n Labuan Bajo komodo trip Hari 1: Pk 12.00 WITA arrived at Bandar Udara Komodo. Take a mandatory photo jangan lupa.heheh
Pihak Indonesia Juara sudah menunggu kami di arrival gate. Mereka pakai seragam jadi kami langsung mengenalinya. Dari bandara kami diantar ke dermaga menuju kapal mereka. First impression of their boat: Sesuai banget sama foto yang mereka tampilkan di website dan di instagram.
Hanya saja ukuran kamarnya ternyata lebih kecil dari yang kelihatan di foto. Tetapi, overall oke banget, sesuai ekspektasi. Apalagi di ruang tengah kami langsung disuguhi makan siang yang enak. Seriusan , selama 3 hari 2 malam makanannya enak-enak banget.
Destinasi pertama: Pulau Kelor
Daya tarik Pulau Kelor adalah pantai pasir putih yang menjorok ke laut bila dilihat dari atas. Trekking di Pulau Kelor merupaka trekking yang paling singkat diantara pulau lainnya. Namun, treknya cukup terjal. Kesulitan utamanya terletak saat turun karena treknya cenderung berpasir. Tour guidekami berulang kali menyarankan kami berjalan miring seperti kepiting untuk memudahkan saat turunan. and it worked! Yang paling penting adalah pakailah sepatu atau sandal gunung kalau mau trekking. Kalau pakai sandal biasa agak licin soalnya.
Destinai kedua: Pulau Rinca
Belum ke Labuan Bajo namanya kalau belum lihat komodo! Ada 2 tempat yang bisa dikunjungi yaitu Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Saya sudah pernah ke Pulau komodo pada trip pertama saya ke Labuan Bajo. So, sekarang giliran ke Pulau Rinca. Pulau ini disebut juga dengan Loh Buaya karena banyak buaya di tempat ini. Komodo di Pulau Rinca jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan komodo di Pulau Komodo, tapi ukurannya lebih kecil. Selain komodo, daya tarik pulau Rinca ini adalah bukit dengan view yang ciamik.
Destinasi Ketiga: Pulau Kalong
Kami sampai di tempat ini saat matahari hampir terbenam. Baguuus bangettt warna langitnya. Biru, merah, pink, oranye, ungu semua jadi satu. Nah untuk destinasi yang satu ini kami tidak merapat ke pulaunya melainkan tetap di kapal menyaksikan kelelawar-kelelawar berterbangan seiring matahari terbenam. Banyak banget kelelawarnya. Jauh lebih banyak dari pada saat saya ke Riung17 Pulau. Wah, ambiencenya super asik. Kami semua kumpul di atas kapal mengagumi keindahan alam di depan mata kami sampai dipanggil untuk makan malam.
First night di kapaaaal! Kapal kami bersama banyak kapal lainnya berhenti untuk bermalam di tengah laut di daerah Pulau Kalong. Kami sudah siap-siap obat anti muntah, kalau-kalau kami mabok laut dan tidak bisa tidur. Posisi kamar terletak di bagian bawah ruang tengah. Cukup pengap rasanya bila tidak pakai AC. Ada sih jendela kecil yang bisa dibuka jika ingin menambah ventilasi. Tetapi, menurut saya pribadi angin laut itu membuat lengket kulit. Malah jadi tidak nyaman tidurnya. Habis mandi masa lengket lagi. Better dengan AC. Kami bersyukur karena kami memilih kapal yang ber AC.
Briefing untuk hari kedua: Start at 3.00 am, kapal akan berangkat menuju Pulau Padar. Nah yang saya suka nih, Indonesia Juara benar-benar on time. Teman saya ada yang terbangun jam 3 kurang. Saat jam 3 pas dia mendengar mesin kapal dinyalakan dan kapal mulai berangkat. Hari kedua
Destinasi keempat : Pulau Padar
Tujuan utama kami adalah catching sunrise di Padar. So, kami trekking di saat masih gelap dengan bantuan cahaya senter dan cahaya bulan. Membutuhkan waktu kira-kira 30 menit dengan kecepatan trekking normal untuk sampai ke spot yang kece banget untuk sunrise dan mandatory photo di Padar. Again, pakai sepatu ya kalau untuk trekking.
Kalau anak kecil bisa gak trekking kesini? Hmm..sebenarnya tergantung kekuatan fisik anaknya. Di dalam grup kami ada 2 anak kecil usia 10 dan 12 tahun beserta orang tua mereka. Mereka berdua sukses trekking di Padar. Teman saya juga pernah membawa anaknya yang usia 1 tahun ke Padar, sepanjang perjalanan digendong oleh ayahnya. Biar nanti kalau sudah besar anaknya bisa lihat dia sudah pernah ke Padar loh. Kereeen. haha. Tapi harus hati-hati ya tetap. Kembali lagi pada kekuatan fisik masing-masing orang.
Destinasi kelima : Pink Beach
Akhirnya.. water activities! Setelah lelah trekking, nyebur ke air langsung bikin seger. Mengenai Pink Beach sudah pernah saya bahas sebelumnya. Bedanya kali ini entah mengapa pantainya jauh lebih pink dan air lautnya lebih pasang sehingga untuk sampai ke tempat snorkelingnya agak jauh dari bibir pantai. Suka banget sama keunikan pink beach ini. Kalau tidak suka snorkeling, bisa ikutan berjemur sama bule-bule di pinggir pantai sambil menikmati indahnya pantai warna pink ini.
Baca juga: Serba-Serbi tentang Pink Beach, Labuan Bajo, Pantai Tercantik di Pulau Komodo
Destinasi keenam: Manta Point
Sama seperti Pink Beach, Manta Point juga sudah pernah saya bahas sebelumnya. Arus di manta point ini sedang cukup kencang. Tidak ada manta yang nongol sampai ke permukaan. Kami naik sekoci kecil terlebih dahulu ditemani para ABK. Begitu mereka menemukan manta, kami langsung diajak turun sebelum mantanya pergi. Berhasil, we saw manta rays! Tetapi, cepet sekali hilangnya lagi. Yang jadi pe-er adalah arusnya kuat sekali, mas-mas yang di sekoci sampai harus melempar tali untuk kami supaya kami tidak terbawa arus. Really, really, unforgettable experience banget ini. Hahaha.
Destinasi ketujuh: Taka Makassar
This is my favorite!! Basically, Taka Makassar ini adalah pasir timbul. Jadi, di tengah-tengah laut ada sedikit pasir timbul bewarna putih di tengahnya dan pink di bagian luarnya. Bagus bangeeeet. Gak ngerti lagi bisa ada tempat sekece ini. Dan airnya dingin..seger deh ditengah teriknya matahari. Tetapi, jangan lupa selalu pakai sunblock ya! Apalagi habis main di air. Langsung re-apply sunblocknya.
Destinasi kedelapan: Gili Lawa
Back to trekking mode. Actually, saya sudah cukup kelelahan setelah trekking padar, snorkeling di pink beach, mengejar manta dengan arus kecang, dan bermain di Taka Makassar. Tetapi, sayang rasanya kalau tidak ikut trekking yang satu ini. Dari kapal saja sudah terlihat tingginya trek yang harus kami lalui. Trekking kali ini lebih berat dari kelor ataupun padar, tapi durasinya sama dengan trekking padar, kira-kira 30-40 menit. Kalau ada anak kecil sebaiknya tidak usah ikut. Bahaya. Semua trekking di Flores ini tipenya adalah beauty is pain (effort)! Haha.
Untuk mendapatkan view yang luar biasa keren dibutuhkan trekking yang menguras tenaga. Tetapi, kalau sudah sampai di atas semuanya pasti terbayar. Viewnya oke abis. Jadi, kalau sudah diatas jangan buru-buru turun, bersantai dan nikmati dahulu pemandangannya. Saat matahari sudah mulai turun baru kami segera turun takut terlanjur gelap, lebih susah lagi nanti turunnya. Last night di kapal! Selain disajikan makan malam yang super enak, kapal tiba-tiba disulap jadi layar tancap untuk nonton bareng. Wah, baru pertama kali nonton layar tancap di kapal. Seruuuuu. Tidak terasa besok sudah mau hari terakhir saja. Oleh karena hari ini cukup melelahkan tapi sangat seru, kami langsung tertidur nyenyak setelah film selesai kira-kira jam 9 malam. Hahaha
Hari ketiga
Esok paginya kami dibangunkan untuk menikmati matahari terbit dari kapal di pagi hari sambil kapal bergerak menuju destinasi selanjutnya.
Destinasi kesembilan : Sebayur
Sebayur merupakan spot snorkeling dan foto underwater. Tidak seperti di Pink Beach, arus disini sangat tenang. Hanya saja underwater creaturesnya lebih beragam di Pink Beach. Nah di sini nih kami mengambil video lompat dari atas kapal ke laut. First time for me. Deg-degannya luar biasa. Lebay. Hahaha
Destinasi kesepuluh: Pulau Kanawa
Pulau Kanawa sendiri sudah merupakan pulau milik orang asing. Ada penginapannya juga disini. Pasirnya yang putih dan dengan perpaduan warna biru dari payung-payung teduh pinggir pantainya menjadi daya tarik tersendiri. Karena ini pulau terakhir yang saya kunjungi saya hanya bersantai di café nya saja. Cuacanya panas terik. Spot foto utama di tempat ini adalah di tulisan Welcome To Kanawa. Last destination: Back to town Sekitar sore hari kami akhirnya kembali ke dermaga Labuan Bajo. Unforgettable memories of Labuan Bajo. Trip kali ini sangat berkesan.
All thanks to the trip planner: Indonesia Juara Trip
Review:
- Always on time.
- Benar-benar tahu keunikan tiap destinasi dan jam yang tepat untuk mengunjunginya.
- Membantu saat kesiltan trekking.
- Dokumentasi lengkap, mulai dari drone, go pro, dan kamera. Jangan lupa bawa hard disk untuk meng copy foto-foto dan video nya. Saya sudah upload video yang sudah saya edit sendiri di youtube : 1 minute glimpse of Labuan Bajo Please kindly watch it and give a thumb up if you like it.
- Makanan lezat.
- Kapal bersih.
- Kamar mandi bersih.
- Air bersih cukup.
Overall sangat sangat memuaskan dan recommended banget deh! Yuk, cus berangkat ke Labuan Bajo!
Baca juga: 10 Destinasi Wisata Labuan Bajo Terpopuler, Berburu Spot Foto Instagramable Hits
Yuk kepoin, paket Open Trip – 3D2N Labuan Bajo klik disini.