Jika membicarakan Papua, tentu saja satu hal yang terbayang adalah Papeda. Makanan khas Papua yang terkenal ini merupakan kuliner tradisional yang sudah diwariskan secara turun temurun dari generasi pendahulu. Papeda dengan tekstur kental yang unik ini terbuat dari perpaduan dua bahan yang sederhana.
Lalu seperti apa ya rasa hingga cara penyajiannya?
Table of Contents
Tekstur dan Rasa Papeda
Papeda memiliki tekstur yang lengket dan kenyal mirip seperti lem. Dengan warna putih gelap, tekstur lengket itu berasal dari pohon sagu yang diolah menjadi tepung sagu. Budaya masyarakat Papua menjadikan Papeda sebagai pengganti nasi.
Karena teksturnya yang unik ini, para pelancong dibuat penasaran untuk mencobanya.
Untuk rasa, Papeda memiliki rasa cenderung tawar sehingga cocok disantap bersama hidangan pelengkap. Papeda biasanya disajikan bersama kuah yang gurih dan juga lauk berupa ikan. Misalnya saja seperti ikan kuah kuning dan ikan bakar, bahkan ada juga yang menikmati dengan kelapa tua mentah. Sambal juga dapat menambah rasa pedas pada Papeda untuk menggugah selera makan.
Bahan Dasar Papeda
Bahan dasar Papeda adalah sagu. Batang pohon sagu pertama dikeruk dan dihancurkan menjadi bulir-bulir serat. Kemudian serat-serat tersebut diperas untuk dikumpulkan airnya. Kemudian air dan saripati sagu dipisahkan dengan didiamkan dalam jangka waktu tertentu, yang nantinya saripati akan mengendap di bagian bawah air.
Saripati sagu tersebut yang pada akhirnya dimasak menjadi Papeda. Cara memasaknya pun cukup mudah, tepung sagu dicampur dengan air mendidih sambil diaduk-aduk hingga menjadi tekstur kental yang diinginkan.
Papeda menjadi sumber karbohidrat dalam satu paket hidangan.
Biasanya Papeda disajikan di sebuah wadah besar sebelum dibagikan di piring-piring yang lebih kecil saat makan. Bagaimana cara menyantap Papeda?
Cara Menyantap Papeda
Selain teksturnya, ada satu hal yang pasti terbayang saat makan Papeda.
Cara menyantap Papeda bisa terbilang unik. Pertama, pintal Papeda hingga menggumpal rapi menjadi bulatan dengan alat sejenis sumpit yang terbuat dari bambu yang disebut Gata-Gata, atau dapat menggunakan sendok dan garpu. Lalu, bagikan gumpalan Papeda yang lengket tadi ke atas piring.
Setelah ditaruh di atas piring, Papeda biasanya diberi kuah ikan dan siap untuk disantap bersama lauk pendamping. Namun ada tips untuk memakannya. Papeda sebaiknya tidak dikunyah dan langsung ditelan. Hal ini dilakukan supaya Papeda tidak lengket di sela-sela gigi karena tekstur yang dimilikinya. Menelannya secara langsung juga mungkin untuk dilakukan karena permukaannya yang licin.
Manfaat Papeda Bagi Kesehatan
Merangkum dari artikel di hellosehat.com, Papeda mengandung karbohidrat dan tinggi akan serat yang dapat memberikan banyak energi dan memperlancar sistem pencernaan. Sejak dulu sudah banyak yang menggunakan sagu untuk menyembuhkan penyakit pencernaan seperti kembung, sembelit, asam lambung, maag, dan gangguan lainnya.
Papeda juga dapat mencegah penyakit jantung karena sagu mengandung amilose, sejenis pati dengan rantai glukosa yang memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna. Jadi, dapat mengontrol kadar gula darah dalam tubuh. Selain itu kandungan amilose juga dapat menurunkan kolesterol dan lemak dalam darah.
Di dalam sagu juga ada kandungan zat besi, kalsium, dan tembaga yang dapat membantu perbaikan tulang dan persendian. Dengan begitu dapat mencegah terjadinya osteoporosis.
Nah demikian ulasan lengkap mengenai makanan tradisional khas Papua, Papeda.
Kalian harus coba Papeda, apalagi langsung dari tanah Papua. Sudah ada rencana liburan ke Papua?
Yuk, ke Raja Ampat! Cek paket wisata ke Raja Ampat dari IndonesiaJuara ya, klik disini.
Liburan lebih praktis bersama Tour Operator seperti IndonesiaJuara.
Baca juga: Cara Pergi ke Raja Ampat Beserta Kisaran Harga Tiket Pesawatnya