Sumba, tempat nan indah yang kaya akan keanekaragaman budaya dan terkenal dengan keindahan alamnya.
Budaya Sumba yang masih sangat kental umumnya sangat menarik perhatian wisatawan dari dalam negeri hingga mancanegara, mulai dari makanan khas, upacara adat, hingga tarian adat khas sumba yang akan membuatmu takjub.
Nah, daripada penasaran ini dia 5 tarian adat sumba yang akan kamu temui kalau kamu berkunjung ke Sumba!
Table of Contents
1. Tari Kataga
Tari Kataga, tarian yang dapat kamu temui di acara adat, prosesi penyambutan tamu spesial dan juga pertunjukan budaya yang berasal dari Sumba Barat, NTT.
Tari Kataga umumnya dimainkan oleh 8 orang pria yang dibagi menjadi 2 kubu.
Gerakan yang dimainkan pada tarian ini menggambarkan sejarah di masa lampau ketika masih terjadi perang antar kampung, perang antar kampung ini bernama perang tanding.
Tau nggak sih kalau pemenang dari perang tanding akan membawa pulang kepala dari lawannya sebagai simbol kemenangan.
Jika pihak yang kalah ingin mengambil kembali kepala anggotanya maka kampung tersebut harus meminta perdamaian dari pihak yang menang.
Gerakan dari tarian kataga ini juga unik karena menggambarkan peperangan yang terjadi.
Penari memperagakan gerakan tubuh warga suku ketika melakukan sebuah peperangan, mulai dari menangkis, menahan lawan, hingga memperagakan bagaimana cara memotong kepala lawan.
Arti kata Kataga sebenarnya berasal dari kata Katagahu, yaitu memotong kepala, itulah mengapa tarian ini sangat kaya akan nilai historis.
Tarian perang ini biasanya diiirngi dengan pukulan gong, tepukan perisai antar penari dan suara lonceng yang terdapat di kostum penari.
Karena terdapat 2 kubu dalam tarian ini, biasanya kedua kubu penari menggunakan ikat kepala berwarna merah dan putih.
2. Tari Woleka
Jika Sumba Barat memiliki tari Kataga untuk upacara penyambutan, maka Sumba Barat Daya juga memiliki Tari penyambutan yang juga unik, yaitu Tari Woleka.
Tari Woleka yang berasal dari Sumba Barat Daya ini biasanya dimainkan oleh 4-6 orang wanita yang didampingi oleh 2-4 penari pria.
Kamu dapat melihat pertunjukan Tari Woleka di festival budaya, penyambutan tamu undangan spesial, hingga penyambutan bangsawan.
Selain ketiga acara khusus tersebut masyarakat Sumba Barat Daya terkadang juga menggunakan Tari Woleka sebagai hiburan di acara pernikahan putra/putri mereka.
Uniknya, karena Tari Woleka ini dibawakan oleh penari pria dan wanita, tari Woleka memiliki gerakan yang berbeda.
Penari wanita menari dengan gerakan anggun nan lugu yang dilengkapi dengan selendang, ronce-ronce dan tabela sebagai pemanis.
Sedangkan penari pria menari dengan gagah, berani, lincah, dan gesit dengan kostum celana pendek serta kain tenun khas sumba.
Tari Woleka biasanya diiringi alat musik tradisional berupa seperangkat alat gong yang dimainkan dengan irama cepat.
Konon katanya, Tari Woleka di jaman dahulu merupakan simbolis rasa syukur kepada leluhur dalam kepercayaan adat Sumba.
Tarian ini juga sebagai bentuk pemulihan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan manusia.
Selain dengan tarian, upacara pemulihan juga biasanya dilakukan dengan cara merayakannya dengan penyembelihan hewan persembahan serta perjamuan.
3. Tari Kabokang
Selain kedua tarian diatas, tarian anggun bernama Tari Kabokang asal Sumba Timur tentu tidak kalah cantik.
Tarian yang dipentaskan oleh 4- 6 orang penari wanita dengan atribut bernama hingi kombu dan kiara memang menjadi daya tarik tarian satu ini.
Kostum hingi kompu dan kiara yang dipakai oleh ke 6 penari wanita juga dilengkapi oleh rumbai-rumbai cantik di kain panjang yang digunakan, serta dilengkapi gelang kaki yang biasa disebut giring-giring.
Tarian Kabokang dapat kamu temui di Sumba Timur ketika ada penyambutan tamu khusus atau bangsawan sebagai tanda penghormatan atas kedatangannya ke Sumba Timur.
Keunikan tarian ini berada pada musik pengiringnya.
Selain diiringi dengan gendang dan gong, hentakan kaki yang terpasang giring-giring menghasilkan suara khas yang selaras dan terkesan manis.
4. Tari Kandingang
Salah satu tarian yang biasanya dimainkan saat acara perkawinan masyarakat Sumba Timur lainnya adalah Tari Kandingang.
Tarian ini biasanya dimainkan oleh 4-8 orang penari wanita yang diiringi dengan alat musik tradisional yaitu gong dan gendang serta giring-giring yang terdapat di kaki para penari.
Namun tahukah kamu keunikan dari tarian ini adalah kostum yang digunakan oleh para penari.
Penari wanita tarian Kandingang ini harus menggunakan kostum rumbai-rumbaian yang berasal dari ekor kuda.
Gerakan dari tarian ini juga didominasi oleh koreografi yang menonjolkan kostum rumbai-rumbaian yang dikenakan. Pastinya dilengkapi dengan hinggi kombu dan kiara khas Nusa Tenggara Timur yang cantik.
5. Tari Ningguharama
Kunjungan tugas Presiden Jokowi pada Juni 2022 juga menjadi salah satu momen penting bagi masyarakat Sumba timur.
Tarian Ningguharaman merupakan Tarian yang dipilih untuk menyambut kedatangan orang nomor 1 di Indonesia ini.
Tari Ningguharama merupakan tarian sambutan yang memiliki gerakan seperti saat melakukan peperangan namun dengan pola gerak seperti binatang ganas.
Dahulu kala tarian ini digunakan untuk menyambut para pejuang yang kembali kerumah setelah mendapat kemenangan dari peperangan.
Seiring berjalannya waktu, tari ningguharama digunakan untuk menyambut tamu khusus, kostum yang digunakan dalam tarian ini selalu meyesuaikan dengan tema penyambutan.
Satu atribut yang wajib digunakan adalah kain tenun khas sumba yang sudah terkenal hingga mancanegara.
Nah, apa kalian sudah pernah menonton salah satu tarian di atas? Belum pernah sama sekali?
Jika kamu berkesempatan untuk berkunjung ke Sumba, jangan sampai melewatkan tarian-tarian yang kental dengan historis ini ya! Menonton secara langsung di Sumba akan memberikan pengalaman yang berbeda pada liburanmu.
Baca juga: Panduan Wisata ke Sumba, Ketahui Harga Tiket dan Tipsnya di Sini!