Mungkin kamu bertanya-tanya, “apa sih makanan khas Manggarai yang wajib dicoba pas mau liburan ke Labuan Bajo?” Manggarai, sebuah kabupaten di Pulau Flores, Nusa tenggara Timur, nggak cuma populer sama wisata alam seperti Labuan Bajo atau Taman Nasional komodo aja. Daerah ini juga punya wisata kuliner yang tak boleh dilewatkan.
Kalau biasanya kita hanya kenal soto, rendang, atau nasi goreng, Manggarai siap kasih kamu pengalaman rasa yang berbeda. Sajian-sajian khasnya nggak cuma enak di lidah, tapi juga menyimpan cerita tentang kebudayaan dan adat di sana. Penasaran? Yuk kita kupas tuntas!
Table of Contents
Sejarah dan Budaya di Balik Kuliner Khas Manggarai
Manggarai dihuni oleh suku yang punya beragam dialek dan adat, tapi satu hal yang menyatukan mereka adalah semangat gotong royong dan rasa hormat pada alam. Nah, semangat inilah yang membentuk cita rasa kuliner khas Manggarai. Dari dulu, masyarakat setempat udah terbiasa memanfaatkan bahan-bahan alami yang ada di sekitar: jagung, singkong, sayuran liar, sampai hasil laut. Karena wilayah Manggarai letaknya cukup strategis di Flores bagian barat, para pedagang antar-pulau pun pernah mampir dan ikut memberi sedikit pengaruh pada cara bumbunya diracik.
Buat masyarakat Manggarai, memasak itu sama pentingnya kayak ritual adat. Makanan bukan semata perut kenyang, tapi juga wujud syukur kepada Sang Pencipta. Misalnya, ada upacara adat syukuran panen yang menghadirkan masakan khas seperti Tapa Kolo, sebuah nasi bakar bambu yang dimasak khusus untuk momen bahagia. Selain syukuran panen, pernikahan, dan pesta adat lainnya juga kerap dirayakan dengan hidangan tradisional yang dimasak ramai-ramai oleh warga sekampung.
Kalau kamu nyicip “makanan khas Manggarai Flores,” bakal terasa banget kesegaran bahan-bahan organik. Di desa-desa, warga masih bertani secara tradisional, memanfaatkan tanah subur dan cuaca Flores yang unik. Hasil ladang seperti jagung, singkong, kelapa, dan sayur-mayur tumbuh subur. Bahkan, sebagian besar bumbu dan rempah diambil langsung dari kebun mereka. Jadi, jelas terasa beda—lebih autentik, lebih alami. Kebiasaan menghormati alam inilah yang menjadikan kuliner Manggarai sehat dan sarat nilai filosofi.
Daftar Rekomendasi Makanan Khas Manggarai yang Wajib Dicoba
Kalau lagi traveling, salah satu aktivitas paling asyik adalah mencoba makanan khas setempat. Di Manggarai, siap-siap karena pilihan menunya bervariasi dan bikin penasaran. Mulai dari nasi bakar bambu hingga camilan tradisional, semuanya punya cita rasa unik yang wajib dicoba. Buat kamu yang suka jelajah rasa, ini dia daftar “kuliner khas Manggarai” yang perlu masuk bucket list.
1. Tapa Kolo (Nasi Bakar Bambu)

Tapa Kolo Khas Manggarai | IndonesiaJuara Trip
Tapa Kolo itu semacam nasi bakar yang dimasak di dalam bambu. Prosesnya pembuatannya cukup unik: beras atau nasi dicampur dengan sedikit bumbu lalu dimasukkan ke bambu muda, kemudian dibakar sampai matang. Hasilnya? Wangi bambu yang khas, tekstur nasi yang pulen, dan rasa gurih yang bikin nagih. Biasanya, Tapa Kolo dinikmati bareng lauk yang pedas atau berkuah. Dulu, Tapa Kolo sering banget disajikan saat acara adat seperti syukuran panen atau perkawinan. Hasilnya? Wangi bambu yang khas, tekstur nasi yang pulen, dan rasa gurih yang bikin nagih. Biasanya, Tapa Kolo dinikmati bareng lauk yang pedas atau berkuah.
2. Rumpu Rampe

Rumpu Rampe Makanan Khas Manggarai | IndonesiaJuara Trip
Rumpu Rampe adalah perpaduan berbagai sayuran hijau seperti daun pepaya, daun singkong, bunga pepaya, dan terong yang dicincang. Bumbu dasarnya sederhana: garam, cabai, dan sedikit minyak kelapa. Tapi, jangan remehkan rasanya! Perpaduan pahit, pedas, dan gurih membuat Rumpu Rampe jadi pendamping sempurna untuk lauk berprotein seperti ikan atau daging ayam. Untuk kamu yang suka masakan sehat namun tetap beraroma “pedas menantang,” Rumpu Rampe nggak boleh dilewatkan.
3. Catemak Jagung (Jagung Bose)
Orang sering menyebutnya Jagung Bose, tapi di Manggarai, kamu juga akan mendengar istilah Catemak Jagung. Ini adalah sajian berbahan dasar jagung putih yang direbus lama bersama kacang-kacangan seperti kacang tanah atau kacang hijau. Rasanya cenderung netral, lembut, dan pas banget buat sarapan. Teksturnya kental karena jagung dan kacang direbus sampai empuk. Biasanya, Catemak Jagung disajikan hangat dan bisa dipadukan dengan lauk kering seperti ikan asin atau tumisan sayur. Dahulu jadi makanan pokok sebelum beras meluas di Manggarai.
4. Rebok

Rebok khas Manggarai | IndonesiaJuara Trip
Rebok adalah makanan ringan tradisional yang terbuat dari tepung beras atau jagung, dicampur dengan gula dan air, lalu dikukus atau dipanggang hingga teksturnya agak padat. Kalau di daerah lain mungkin mirip dodol atau jenang, tapi Rebok punya ciri khasnya sendiri. Biasanya, rasanya manis legit dan pas dijadikan teman ngopi atau ngeteh di sore hari. Orang Manggarai suka menyajikan Rebok saat ada tamu penting datang ke rumah, sebagai tanda sambutan hangat.
5. Ute Lomak
Di beberapa daerah, Ute Lomak disebut “sayur lawar”-nya Manggarai. Bahan-bahan utamanya beragam, seperti daun pepaya, daun singkong, jantung pisang, dan bumbu inti berupa kemiri atau kelapa. Cara memasaknya unik karena semua sayur dicincang dan dibumbui sedemikian rupa sehingga terasa segar. Buat kamu yang suka rasa kelapa, Ute Lomak bisa jadi opsi menarik karena ada varian yang menambahkan parutan kelapa untuk memberi rasa gurih manis. Ute Lomak biasanya dibuat dengan berbagai sayur sesuai musim.
Baca juga: Mengenal Kopi Flores: Oleh-Oleh Khas Labuan Bajo yang Wajib Dicoba!
6. Sombu

Sombu Kuliner Khas Manggarai | IndonesiaJuara Trip
Sombu adalah hidangan yang punya jejak sejarah panjang. Sebelum nasi populer, masyarakat Manggarai konon mengandalkan Sombu sebagai makanan pokok. Bahan dasarnya adalah singkong kering, atau dalam bahasa setempat disebut koil. Koil ini ditumbuk sampai jadi tepung, lalu dicampur dengan larutan guna (larutan air kelapa, jika perlu) dan kelapa parut sebelum dikukus selama sekitar 45 menit. Hasilnya berupa panganan bertekstur legit, gurih, dan cukup mengenyangkan. Cocok buat yang bosan makan nasi melulu.
7. Lemet
Penggemar kue tradisional pasti jatuh hati sama Lemet. Lemet terbuat dari singkong parut yang dicampur dengan Gola Malang—yaitu gula khas Manggarai—atau gula pasir. Adonannya kemudian dibalut daun pisang dan dikukus. Hasilnya lembut, manis, dan punya aroma daun pisang yang khas. Teksturnya sedikit kenyal, bikin nagih buat dijadikan kudapan pagi ataupun sore.
8. Gola Malang (Gola Ndereng)
Gola Malang adalah pemanis tradisional khas Manggarai yang terbuat dari tuak bakok. Tuak ini dimasak lama sampai mengental, lalu dicetak jadi gula padat berbentuk segi panjang. Rasanya manis dengan aroma karamel yang tajam. Selain dipakai untuk membuat kue seperti Lemet dan Rebok, Gola Malang juga enak banget buat gula pengganti saat bikin teh atau kopi. Bagi masyarakat Manggarai, Gola Malang bukan hanya pemanis biasa, tapi juga lambang kearifan lokal dalam memanfaatkan hasil alam.
9. Se’i Daging
Walau Se’i lebih sering dihubungkan dengan daerah lain di NTT, Manggarai juga punya versi daging asap ala mereka. Biasanya terbuat dari daging babi atau sapi yang dipotong tipis, dibumbui garam dan rempah sederhana, lalu diasapi perlahan di atas api kayu sampai benar-benar matang. Hasilnya daging yang empuk, penuh aroma smoky, dan mantap dimakan dengan sambal lokal. Kalau kamu kebetulan ada di Manggarai, wajib cobain Se’i daging versi lokal ini buat bandingin sama Se’i dari daerah lain.
10. Roti Kompiang

Roti Kompiang Oleh-Oleh Labuan Bajo | IndonesiaJuara Trip
Roti Kompiang adalah camilan khas Manggarai, Nusa Tenggara Timur, yang populer di Labuan Bajo. Roti ini berbentuk bulat pipih dengan taburan wijen di atasnya, menghasilkan sensasi renyah di luar dan empuk di dalam. Camilan ini terbuat dari bahan utama tepung terigu, susu, gula, ragi, dan wijen. Dengan cita rasanya yang unik dan harganya yang cukup terjangkau, roti kompiang cocok buat dibawa sebagai oleh-oleh khas Manggarai Labuan Bajo.
Tips Menikmati Makanan Khas Manggarai
Punya rencana jalan-jalan ke Flores terutama Labuan Bajo? Pastikan kamu nggak cuma fokus ke lokasi wisata alam, tapi sempatkan juga “berburu rasa” alias wisata kuliner khas Manggarai. Biar pengalamanmu makin seru, berikut beberapa tips sederhana:
- Waktu Terbaik:
Pagi hari dan sore adalah waktu oke untuk cari makanan tradisional di pasar atau warung setempat. Kalau mau momen spesial, coba deh datang waktu ada perayaan adat. Kamu bakal lebih mudah menemukan Tapa Kolo atau hidangan lain yang jarang muncul sehari-hari. - Tempat Terbaik:
Warung-warung kecil di Ruteng, Borong, atau pinggiran Labuan Bajo kerap menyajikan makanan otentik dengan harga bersahabat. Kalau mau suasana lokal banget, sempatkan mampir ke desa-desa di pedalaman Manggarai. Dijamin, makanan di sana masih kental dengan resep warisan nenek moyang. - Etika & Tradisi:
Warga Manggarai sangat menghargai tamu. Kalau kamu diundang makan bareng, usahakan untuk minimal mencicipi setiap hidangan yang disajikan. Biasanya, hal itu dianggap tanda sopan santun. Saat mereka bilang “makan lagi,” itu bentuk keramahan, jadi kalau masih sanggup, jangan ragu tambah porsi! - Variasi Rasa:
Jangan kaget kalau kamu menemukan rasa pahit pada beberapa sayur atau lauk. Masyarakat Manggarai memang suka penggunaan daun pepaya atau daun singkong yang cenderung pahit. Kalau kamu nggak terlalu tahan pedas, bilang “jangan terlalu pedas” sebelum memesan. Biasanya mereka bisa atur level kepedasan buatmu
Baca juga: 13 Oleh-Oleh Khas Labuan Bajo yang Wajib Dibeli Saat Berkunjung Ke Sana!
Yuk Nikmati Wisata Kuliner Manggarai!
Gimana, udah kebayang belum seberapa kaya “makanan khas Manggarai” ini? Kuliner di Manggarai mewakili kekayaan alam dan budaya yang udah terpelihara lama. Bukan sekadar rasa yang unik, tapi juga cerita di balik setiap sajian—mulai dari tradisi adat, cara memasak, sampai perjalanan bahan baku dari kebun ke dapur. Manggarai nggak cuma tentang Pulau Komodo atau keindahan Pulau Padar. Dengan eksplor kuliner, kamu bisa merasakan kehidupan warga setempat lebih dekat.
Buat kamu yang mau traveling ke Labuan Bajo atau daerah lain di Manggarai, jangan hanya fokus pada snorkeling, diving, atau hunting spot Instagramable aja. Sisihkan waktu buat berburu kuliner khas. Jadi, apa kamu siap mencicipi sendiri sensasi makanan khas Manggarai Flores? Segera atur rencana perjalanan kamu. Jangan lupa, sebelum atau sesudah ikut Labuan Bajo tour bersama IndonesiaJuara Trip, sempatkan hunting kuliner ya!