Ketika mendengar tentang Raja Ampat, kebanyakan orang langsung teringat akan keindahan bawah lautnya. Tapi di balik laut biru dan gugusan karst yang memukau, terdapat sejarah panjang yang jarang diangkat, Kerajaan Misool. Sebagai salah satu kerajaan tradisional tertua di wilayah Papua Barat Daya, Kerajaan Misool menyimpan warisan budaya, politik, dan keagamaan yang membentuk identitas masyarakat lokal hingga kini.
Dalam artikel ini, kamu akan diajak menyelami sejarah dan budaya Kerajaan Misool, lengkap dengan rekomendasi destinasi yang bisa kamu kunjungi untuk melihat langsung jejak kejayaannya di tanah Papua.
Table of Contents
Asal Usul Kerajaan Misool
Kerajaan Misool diperkirakan mulai tumbuh sejak abad ke-14 atau ke-15, muncul dari dinamika masyarakat pesisir yang hidup dari laut dan perdagangan antar-pulau. Pusat pemerintahan awalnya berada di Lilinta, kemudian berkembang ke Sel Peleket sebagai pusat kekuasaan raja. Tokoh pendirinya dikenal dengan nama Fun Bis, seorang pemimpin karismatik dari marga Umkabu. Ia berhasil menyatukan beberapa kelompok masyarakat lokal lewat jalur kekerabatan dan aliansi maritim, yang kemudian membentuk fondasi sosial dan politik kerajaan. Posisi geografis Misool yang strategis, berada di jalur pelayaran antara Maluku, Seram, dan Papua, membuatnya berkembang menjadi salah satu pusat interaksi budaya dan ekonomi di kawasan Raja Ampat bagian selatan.
Dalam perjalanan waktu, Kerajaan Misool membentuk struktur sosial yang kuat melalui sistem klan. Dua klan utama yang menjadi fondasi kekuasaan sejak awal adalah Klan Umkabu dan Klan Soltip. Umkabu bertindak sebagai pewaris garis raja dan pemegang otoritas adat, sementara Soltip dikenal sebagai penguasa maritim yang menjaga perairan dan memperkuat koneksi dagang. Keseimbangan darat dan laut ini menjadi cermin dari sistem sosial khas Papua yang harmonis dan terintegrasi.
Raja-Raja Penting dalam Sejarah Misool
Kerajaan Misool memiliki sejumlah tokoh penting yang pernah memimpin pada masa kolonial dan transisi kemerdekaan. Beberapa di antaranya:
- Abdul Majid (1871–1904)
Raja yang memimpin di ibu kota kerajaan, Sel Peleket, dan menjalin relasi diplomatik dengan kolonial Belanda. - Usman
Raja yang dilantik secara resmi oleh Belanda pada 19 Juli 1905 sebagai bentuk legalitas kekuasaan lokal dalam struktur kolonial. - Bahar Ad-Din Dekamboe
Tokoh pemimpin pasca-1945 yang menjaga stabilitas kerajaan hingga masa transisi menuju Indonesia merdeka.
Meskipun setelah kemerdekaan Indonesia sistem kerajaan secara administratif tidak lagi berlaku, para keturunan raja masih dihormati sebagai pemangku adat dan sering terlibat dalam kegiatan budaya dan musyawarah kampung.
Pengaruh Islam dan Kesultanan Tidore

Pengaruh Islam di Kerajaan Misool mulai masuk sejak abad ke-16 melalui jalur perdagangan laut dari Maluku, terutama Kesultanan Tidore. Hubungan keduanya dibangun lewat pendekatan budaya dan politik yang erat, seperti pernikahan antar bangsawan, pengiriman ulama dan guru agama ke kampung-kampung, serta pengakuan simbolik kekuasaan raja Misool oleh sultan Tidore. Islamisasi di wilayah ini berlangsung damai, tanpa paksaan, dan perlahan-lahan membentuk fondasi keagamaan yang bertahan hingga hari ini. Para ulama yang datang dari Tidore tidak hanya menyebarkan agama, tapi juga membawa sistem pendidikan dan tata sosial baru yang memperkuat struktur kerajaan.
Yang menarik, proses ini tidak menghapus budaya lokal, justru melahirkan bentuk akulturasi yang khas. Hingga kini, jejaknya bisa kamu lihat dalam berbagai hal seperti:
- Arsitektur masjid tua yang dibangun dari kayu lokal dan menghadap ke arah kiblat dengan desain sederhana.
- Tradisi ziarah ke makam leluhur raja, yang dilengkapi dengan bacaan tahlil khas Islam tapi tetap dihormati secara adat.
- Penggunaan tulisan Arab di nisan bangsawan yang berpadu dengan simbol adat.
- Sistem musyawarah adat yang terinspirasi dari prinsip syura (musyawarah Islam).
Perpaduan ini membuat budaya Islam di Misool tumbuh harmonis bersama nilai-nilai tradisional Papua, membentuk identitas spiritual yang kuat hingga hari ini.
Baca juga: Bagaimana Cara ke Pulau Misool? Cek Rutenya di Sini!
Struktur Sosial dan Budaya Kerajaan Misool
Struktur sosial Kerajaan Misool dibentuk dari sistem kekerabatan berbasis klan, yang hingga kini masih menjadi fondasi kehidupan masyarakat setempat. Dua klan utama yang paling berpengaruh adalah Klan Umkabu sebagai pewaris garis raja, dan Klan Soltip yang dikenal sebagai penguasa maritim dari Fafanlap. Klan Umkabu menetap di wilayah darat dan menjalankan peran kepemimpinan serta ritual adat kerajaan, sementara Klan Soltip menguasai jalur laut, bertugas menjaga perairan dan memperkuat jalur perdagangan kerajaan. Sistem ini tidak hanya membagi peran sosial secara jelas, tapi juga menjaga keseimbangan antara daratan dan laut dalam kehidupan kerajaan.
Nilai-nilai budaya Kerajaan Misool tercermin kuat dalam tradisi dan ekspresi seni masyarakatnya. Beberapa elemen budaya khas yang masih dilestarikan antara lain:
- Upacara penyambutan tamu kehormatan, yang dipimpin oleh pemangku adat dari klan bangsawan.
- Tarian perang dan tarian sakral, yang menggambarkan kisah leluhur dan dinamika antar klan.
- Gelar adat seperti “Kaicil” dan “Majalahin”, yang digunakan dalam forum musyawarah dan upacara adat.
- Cerita rakyat dan nyanyian lisan, yang menceritakan asal usul kerajaan dan perjanjian antar marga.
Keseluruhan struktur tradisi ini tidak hanya berfungsi sebagai identitas budaya, tetapi juga menjadi sistem sosial yang mengatur hubungan antar masyarakat hingga saat ini.
Peninggalan Sejarah dan Situs Budaya di Misool
Jejak Kerajaan Misool tidak hanya tertinggal dalam ingatan kolektif masyarakat, tapi juga masih bisa kamu temui secara fisik melalui berbagai situs budaya dan peninggalan sejarah yang tersebar di beberapa wilayah Misool. Tempat-tempat ini bukan sekedar destinasi wisata, melainkan saksi bisu dari keberadaan sebuah kerajaan maritim yang pernah berjaya di selatan Raja Ampat. Sebagian besar situs ini masih dijaga dan dihormati oleh masyarakat lokal, karena dianggap memiliki nilai spiritual dan historis yang sangat penting bagi identitas budaya mereka.
Berikut beberapa peninggalan penting yang bisa kamu kunjungi untuk melihat langsung jejak Kerajaan Misool:
- Masjid Tua Misool di Kampung Lilinta
Dibangun pada masa awal masuknya Islam ke Misool, masjid ini menjadi simbol kuat hubungan antara Kerajaan Misool dan Kesultanan Tidore. Arsitekturnya sederhana tapi penuh makna, mencerminkan perpaduan budaya lokal dan nilai-nilai Islam yang dibawa oleh ulama ke wilayah kerajaan. - Situs Pemakaman Bangsawan di Yellu dan Harapan Jaya
Makam-makam tua ini dipercaya sebagai tempat peristirahatan terakhir raja dan bangsawan Kerajaan Misool. Batu nisannya sering dihiasi kaligrafi Arab dan ukiran adat, mencerminkan akulturasi budaya kerajaan yang khas. Warga setempat masih rutin berziarah ke tempat ini sebagai bentuk penghormatan. - Gua Prasejarah dan Lukisan Tangan di Tomolol
Gua-gua ini diperkirakan digunakan oleh pemuka adat dan tokoh spiritual kerajaan untuk ritual atau meditasi. Lukisan tangan dan simbol-simbol kuno yang ditemukan di dalamnya dianggap sebagai ekspresi kepercayaan masyarakat kerajaan terhadap dunia roh dan alam leluhur. - Kampung Fafanlap, Basis Maritim Klan Soltip
Fafanlap dikenal sebagai pusat kekuatan laut Kerajaan Misool. Di sinilah klan Soltip, kapitan laut kerajaan, bermukim dan mengatur jalur pelayaran serta perdagangan antar pulau. Hingga kini, kampung ini masih mempertahankan tradisi maritim leluhur, termasuk pembuatan perahu dan upacara adat laut.
Baca juga: Waktu Terbaik Berkunjung ke Misool: Liburan di Musim yang Tepat
Yuk Eksplor Misool Bersama IndonesiaJuara Trip
Melihat kembali sejarah Kerajaan Misool, kita bisa memahami bahwa wilayah ini bukan hanya sekedar surga bahari dengan pemandangan eksotis, tapi juga tanah yang kaya akan nilai budaya, jejak spiritual, dan sistem sosial yang masih hidup hingga kini. Semua menjadi bukti bahwa Misool punya peran besar dalam membentuk identitas budaya di wilayah Raja Ampat bagian selatan. Mengenal sejarahnya bukan cuma memperluas wawasan, tapi juga membuat kita semakin menghargai nilai-nilai lokal yang diwariskan turun-temurun.
Kalau kamu ingin melihat langsung keajaiban laut dan kekayaan budaya yang pernah menjadi bagian dari kejayaan Kerajaan Misool, IndonesiaJuara Trip siap jadi teman perjalanan terbaikmu. Kami menawarkan paket eksplorasi Raja Ampat Tour yang tidak hanya menyuguhkan panorama laut kelas dunia, tapi juga membuka akses ke spot-spot bersejarah dan kampung adat yang jarang dijangkau wisatawan biasa. Bersama guide lokal yang paham sejarah dan budaya setempat, kamu akan diajak menyelami sisi terdalam dari Misool, tempat di mana alam dan budaya berjalan beriringan.
