Eksotisme Kampung Adat Prai Ijing, Tawarkan Nilai Budaya yang Lestari Hingga Kini

Kampung Adat Prai Ijing

Pulau Sumba memiliki sejumlah kampung adat yang masih dilestarikan hingga kini dan dibuka untuk umum sebagai destinasi wisata, salah satu adalah Kampung Adat Prai Ijing. Destinasi wisata ini cocok dikunjungi bagi kamu yang ingin menikmati keindahan dan eksotisme budaya lokal, yang tidak akan ditemukan di daerah lain.

Sejak memasuki kawasan tersebut, pengunjung yang datang biasanya akan disambut dengan tarian khas Sumba sebagai bentuk ramah tamah warga setempat. Tarian khas itu antara lain adalah Tari Woleka, Tari Pajura, dan Tari Kataga.

Kawasan yang diproyeksikan sebagai destinasi wisata oleh Pemerintah Kabupaten Sumba Barat ini pun telah menjadi Juara 2 tingkat Nasional oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di tahun 2019 lalu dalam kategori “Desa Destinasi Wisata”.

Nah, masih ragu untuk berkunjung ke sana saat ke Sumba?

Rumah Adat Sumba di Kampung Adat Prai Ijing

Yang menjadi ciri khas dari Kampung Adat Prai Ijing adalah kampungnya yang memanjang dan terdapat rumah-rumah adat yang berjejer rapi di samping kanan kirinya.

Rumah adat tersebut memiliki ketinggian yang berbeda-beda hingga 30 meter namun miliki bentuk yang sama seperti rumah panggung dengan atap yang terbuat dari jerami. Saat ini rumah-rumah di Kampung Adat Prai Ijing berjumlah sekitar 30an rumah dan dihuni oleh 7 kabisu atau marga yaitu Wola Bawa, Wola Deta, Katoda Doungu, We’a Yewa, Tanabi, We’e Lewa, dan Wola. Sementara pemimpin atau ratu adatnya dinamakan Katoda Watu.

Bentuk rumah adat di Kampung Adat Prai Ijing memang jadi daya tarik utama bagi para wisatawan. Secara garis besar rumah tersebut memiliki 3 bagian, yaitu:

  • Uma Daluku: Bagian teratas rumah yang dijadikan sebagai tempat penyimpanan bahan makanan dan benda-benda pusaka.
  • Rongu Uma: Lantai tengah yang berfungsi sebagai tempat tinggal pemilik dan bahan bangunannya didominasi oleh kayu dan rumbai.
  • Lei Bangun: Bagian terbawah atau kolong rumah yang fungsinya sebagai tempat tinggal ternak

Tips Berlibur ke Kampung Adat Prai Ijing

Walau merupakan destinasi wisata, Kampung Adat Prai Ijing merupakan kampung yang benar-benar dihuni oleh penduduk asli alias bukan kampung artifisial, sehingga pengunjung bisa melihat kegiatan mereka sehari-harinya.

Untuk itu, ada beberapa hal khusus yang perlu diperhatikan saat ke berkunjung, seperti menjaga sopan santun dan beramah-tamah kepada warga sekitar, serta mematuhi setiap aturan adat yang berlaku di sana.

Di Kampung Adat Prai Ijing terdapat bebatuan menhir yang biasa digunakan sebagai pemujaan terhadap leluhur dan juga batu kubur.

Selain itu terdapat juga tulang kepala kerbau yang terletak di depan rumah adat sebagai simbol pengingat akan kematian. Maka dari itu, pengunjung dilarang untuk menyentuh sembarangan atau bahkan merusak dan meremehkannya.

Kampung Adat Prai Ijing

Kampung Adat Prai Ijing

Lokasi Kampung Adat Prai Ijing

Kampung Adat Prai Ijing berlokasi di Desa Tebara, Kecamatan Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, atau sekitar 3 kilometer dari saja dari Waikabubak sehingga bisa ditempuh selama 10 menit saja dari sana dengan kendaraan.

Namun jika dari Bandara Tambaloka, lokasi kampung ini berjarak sekitar 43 kilometer atau butuh ditempuh selama 1 jam lamanya.

Cara Menuju ke Kampung Adat Prai Ijing

Akses menuju Kampung Adat Prai Ijing terbilang sangat mudah, karena jalan yang butuh ditempuh sudah teraspal dengan mulus, terdapat banyak petunjuk jalan menuju ke sana, dan tidak memakan waktu lama karena letaknya yang strategis.

Pengunjung bisa menuju ke sana dengan menggunakan motor atau mobil.

Kampung Adat Prai Ijing

Kampung Adat Prai Ijing

Fasilitas di Kampung Adat Prai Ijing

Karena menjadi destinasi wisata yang cukup populer, Kampung Adat Prai Ijing memiliki beragam fasilitas yang sudah memadai, seperti area parkir, toilet, penjual makanan dan minuman, hingga penjual oleh-oleh khas Sumba.

Untuk tiket masuk, harga yang dipatok cukup beragam yaitu 5.500 rupiah untuk anak-anak, 11.000 rupiah untuk penduduk lokal, 27.500 rupiah untuk wisatawan domestik, dan 60.500 rupiah untuk wisatawan mancanegara.

Sangat terjangkau kan?

Oh iya, jam operasional untuk lokasi ini dapat dikunjungi mulai pukul 8 pagi hingga pukul 6 malam, ya.

Baca juga: Persiapan Liburan Ke Sumba: Perlengkapan, Waktu, dan Rute

Kampung Adat Prai Ijing menjadi salah satu destinasi yang akan dikunjungi dalam itinerary Tour Sumba di IndonesiaJuara.

Yuk, rencanakan liburanmu bersama IndonesiaJuara, Tour Operator no. 1 di Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan cek di sini:
Open Trip Sumba 4D3N
Private Trip Sumba 4D3N – 6D5N

Nikmati Pengalaman Berpetualang dengan IndonesiaJuara Trip